Selasa, 25 November 2008

RIP ( Yudia R. Priatama 1989-2008)


3 Keadaan


Mereka berseru bahwa dalam diriku ada yang hilang. Kau.


Pertama.
Tidak dapat kita jelaskan apakah dalam diri kita ada yang hilang. Banyak yang tak tertinggal. Kepergianmu meninggalkan sesuatu.

Jika kau bertanya, aku tak mengerti. Persyaratan untuk mencari kehilangan tergantung di udara dan...

Bersamakah, sesuatu yang hilang itu?
Merayakankah kebahagiaannya tanpa sepengetahuan kita?

Aku merindukanmu, dalam ketajaman waktu.

Tak ada yang memenangkan piala itu. Semua kalah.
Kita tertawa dari kejauhan. Menertawakan jalur yang membuat kita terpisah arah. Hati kita masih berjalan seperti biasa. Aku pun menang, tak mengungkapkan apapun.

Aku tak melihat. Dari sana aku tak tau bahwa kau telah hilang. Masih menyala-nyala.

Kau hilang? Mati? Pergi? Semua menerka-nerka ; aku mencintaimu.

Dari sudut mana mereka menyadarkanku bahwa kau telah hilang? Aku mencari-cari lagi tanpa sepengetahuanku, membawa sebagian dari kata-kata.
Ada benda-benda di utara tertawa. Aku diam.

Aku kembali mencarimu. Menemukan kekuatan dan menerima kiriman dari pos kehilangan bentuknya.

Aku menyayangimu.

Kau tertutup tanah,

Untuk itu aku diam.

(by: Aura Zahra Madania)

Tidak ada komentar: